MENGHITUNG
KARKAS
Menghitung
karkas untuk kurban Sapi
Menghitung berapa daging
yang akan dihasilkan oleh seekor ternak. Sebab, sasaran kita kepada berapa
orang daging ini akan dibagikan.
Caranya adalah sebagai
berikut : Seekor sapi akan mampu menghasilkan karkas (tulang daging, tanpa
kepala, kaki, kulit dan jeroan) sekitar (49 – 57) % dari berat hidup. Jika kita
membeli seekor sapi dengan berat badan 400 kg, maka akan memperoleh karkas
sekitar (196 -228) kg. Dari sejumlah ini, akan mampu dihasilkan daging tanpa
tulang (boneless) sekitar 75 % dari berat karkas atau sekitar (147 – 170)
kg. Belum termasuk jeroan, kaki dan kepala. Berat daging yang diperoleh sangat
tergantung pula kepada perlakuan yang diberikan oleh kita selama sapi tersebut
belum dipotong. Akibat jeleknya perlakuan sebelum dipotong, biasanya dapat
menurunkan (susut berat badan) sampai dengan 5% dari berat badannya, bahkan
bisa lebih tinggi lagi. Bila kita konversikan penyusutan 5 % dari berat sapi
400 kg, sekitar 20 kg berat hidup dengan nilai uang sebesar 20 Kg x Rp.
22.000,00 = Rp 440.000,00 per ekor (asumsi harga sapi saat Iedul Adha Rp.
22.000,00/kg berat hidup). Nilai yang cukup besar dari penyusutan ini
hilang begitu saja. Jika ternak diperlakukan dengan baik, manfaat yang sebesar
itu akan dapat dinikmati oleh banyak orang. Seandainya, kita akan membagikan
kepada yang berhak menerima daging qurban per bungkus per orang seberat 1 kg
daging ditambah jeroannya, maka dari seekor sapi dengan berat badan 400 kg akan
diperoleh sekitar (147 ) 170) bungkus.
Menghitung
karkas untuk kurban Domba
Dengan cara perhitungan yang
sama, tetapi koefesien teknis yang berbeda, seekor domba/kambing dengan berat
hidup sekitar 40 kg (termasuk kelas A, pada Iedul Adha), akan menghasilkan
karkas sekitar (41-49) % dari berat hidupnya atau sekitar (16,4 -19,6) Kg. Dari
sejumlah tersebut diperoleh daging
(boneless) sekitar 75 % dari berat karkas atau menghasilkan daging tanpa tulang sekitar (12,3 – 14,7) kg. Seandainya, patokan pembagian daging qurban yang digunakan daging per bungkus seberat satu kg, maka untuk seekor domba/kambing, dengan berat hidup sekitar 40 kg akan diperoleh sekitar (12 -
15) bungkus daging.
(boneless) sekitar 75 % dari berat karkas atau menghasilkan daging tanpa tulang sekitar (12,3 – 14,7) kg. Seandainya, patokan pembagian daging qurban yang digunakan daging per bungkus seberat satu kg, maka untuk seekor domba/kambing, dengan berat hidup sekitar 40 kg akan diperoleh sekitar (12 -
15) bungkus daging.
Teknik
menaksir ternak
Cara penjualan ternak qurban
umumnya dilakukan secara berat taksir kadangkala ada pula yang memberikan
dengan harga timbang hidup. Untuk ini, harus dipertanyakan kapan dan dimana
ditimbangnya. Sebab, selama proses penjualan ternak tersebut akan terjadi
penyusutan, yang dapat mencapai lebih dari 10 %. Bagi orang awam sangat sulit menentukan
tepatnya berat hidup berdasarkan nilai taksir penjualan. Untuk mengetahui
berapa berat sebenarnya ternak yang kita beli, tidak ada jalan lain kecuali
harus ditimbang. Kita dapat memperolehnya pada perusahaan peternakan atau
pedagang yang menjual ternak qurban dengan timbangan hidup. Cara ini lebih
menjamin konsumen, sehingga kita dapat memperkirakan berapa daging yang akan
dihasilkan dari ternak yang dipotong.
Dengan memperoleh angka
taksiran bobot hidup, maka persentase karkas dan daging dapat segera
diketahui. Karkas sapi berkisar 47-57 persen dari bobot hidupnya dan daging
75 persen dari karkas. Karkas adalah potongan daging tulang tanpa kepala,
kaki, kulit dan jeroan. Untuk domba persentase karkasnya sekitar 45
persen dan dagingnya 75 persen dari karkas.